2/17/11

Teori Pembentukan Alam Semesta dan Tata Surya

Posted by Itqi Rahmatul Laila at 2/17/2011 05:30:00 PM
Teori Pembentukan Alam Semesta

1. TEORI KEADAAN TETAP (STEADY STATE THEORY)
Teori ini menyatakan bahwa tiap-tiap galaksi yang terbentuk tumbuh menjadi tua dan akhirnya mati. Teori ini beranggapan bahwa alam semesta itu tak terhingga besarnya dan juga tak terhingga tuanya. Teori keadaan tetap mengemukakan alam semesta dibentuk berdasarkan prinsip kosmologi sempurna, yakni alam semesta tidak berawal dan tidak berakhir. Hipotesis ini dikenal dengan sebutan kosmologi tetap (steady state cosmology).

2. TEORI LEDAKAN BESAR (BIG-BANG THEORY)
Teori Ledakan Besar menyatakan tentang meledaknya massa yang sangat besar dengan dahsyat, karena adanya reaksi inti. Big Bang merupakan salah satu teori tentang awal pembentukan jagat raya. Teori ini menyatakan bahwa jagat raya dimulai dari satu ledakan besar dari materi yang densitasnya luar biasa besar. Berbeda halnya dengan teori kosmologi tetap, teori dentuman besar justru mengajukan konsep mengenai adanya awal pembentukan alam semesta. Impilikasinya adalah jagat raya punya awal dan akhir. Teori ini terus-menerus dibuktikan kebenarannya melalui sejumlah penemuan, dan diterima oleh sebagian besar astrofisikawan masa kini.
Teori ini mengemukakan satu model alam semesta yang dasar pemikirannya menggunakan hukum fisika dan teori pemuaian Edwin Huble.
Teori dentuman besar lahir dari gagasan ahli astrofisika George Gamow. Dalam teori itu disebutkan ada dua masa penting yang berlangsung selama sejarah alam semesta, yakni era radiasi dan era pendinginan.
Era radiasi dimulai sejak alam semesta baru lahir satu detik hingga satu juta tahun kemudian, sedangkan era pendinginan dimulai sejak alam semesta berumur satu juta tahun dan terus berlanjut selama gerak memuai alam semesta yang diikuti dengan alam senyap gema sisa dentuman besar.
Sisa gema itu akan tertangkap dalam bentuk radiasi bersuhu 5 derajat Kelvin. Era radiasi yang dikemukakan oleh Gamow itu diperkirakan memunyai suhu 10 miliar derajat Kelvin pada saat terbentuknya fusi hidrogen menjadi helium.

3. TEORI OSILASI
Teori ini menganggap bahwa semua materi bergerak saling menjauh dan bermula dari suatu massa termampat. Materi itu pada akhirnya melambat, bergerak saling menjauhi, dan akhirnya berhenti.
Proses selanjutnya adalah proses mengerut akibat gaya gravitasi. Materi yang mengalami proses pengerutan terus-menerus itu akhirnya meledak lagi yang dilanjutkan dengan pemuaian.
Dalam proses mengembang dan mengerut, tidak ada materi yang hilang atau tercipta, melainkan hanya berubah tatanannya atau hanya mengalami goyangan (ascillation).




Teori Pembentukan Tata Surya

1. TEORI KABUT
Teori Kabut disebut juga Teori Nebula.Teori tersebut dikemukakan oleh Immanuel Kart dan Simon de Laplace.Menurut teori ini mula-mula ada sebuah nebula yang baur dan hampir bulat yang berotasi dengan kecepatan sangat lambat sehingga mulai menyusut.Akibatnya terbentuklah sebuah cakram datar bagian tengahnya.penyusutan berlanjut dan terbentuk matahari di pusat cakram.Cakram berotasi lebih cepat sehinggabagian tepi-tepi cakram terlepas membentuk gelang-gelang bahan.Kemudian bahan dalam gelang-gelang memadat menjadi planet-planet yang berevolusi mengitari Matahari.

2. TEORI PLANETESIMAL
Teori Planetesimal dikemukakan oleh T.C Chamberlein dan F.R Moulton.Menurut teori ini,Matahari sebelumnya telah ada sebagai salah satu dari bintang-bintang yang banyak di langit.Suatu ketika bintang berpapasan dengan Matahari dalam jarak yang dekat.Karena jarak yang dekat, tarikan gravitasi bintang yang lewat sebagian bahan dari Matahari(mirip lidah raksasa) tertarik ke arah bintaang tersebut.Saat bintang menjauh, lidah raksasa itu sebagian jatuh ke Matahari dan sebagian lagi terhambur menjadi gumpalan kecil atau planetesimal.Planetesimal-planetesimal melayang di angkasa dalam orbit mengitari Matahari.Dengan tumbukan dan tarikan gravitasi, planetesimal besar menyapu yang lebih kecil dan akhirnya menjadi planet.

3. TEORI BINTANG KEMBAR
Menurut Teori Bintang Kembar,dahulu Matahari merupakan bintang kembar kemudian bintang kembarannya meledak menjadi kepingan-kepingan.Karena pengaruh gaya gravitasi bintang yang tidak meledak(Matahari),maka kepingan-kepingan itu bergerak mengitari bintang tersebut dan menjadi planet-planet.

4. TEORI PASANG SURUT
Teori Pasang Surut pertama kali disampaikan oleh Buffon.Buffon menyatakan bahwa tata surya berasal dari materi Matahari yang terlempar akibat bertumbukan dengan sebuah komet.
Teori pasang surut yang disampaikan Buffon kemudian diperbaiki oleh Sir James Jeans dan Harold Jeffreys.Mereka berpendapat bahwa tata surya terbentuk oleh efek pasang gas-gas Matahari akibat gaya gravitasi bintang besar yang melintasi Matahari.Gas-gas tersebut terlepas dan kemudian mengelilingi Matahari.Gas-gas panas tersebut kemudian berubah menjadi bola-bola cair dan secara berlahan mendingin serta membentuk lapisan keras menjadi planet-planet dan satelit.

5. TEORI AWAN DEBU(PROTO PLANET)
Teori ini dikemukakan oleh Carl von Weizsaecker kemudian disempurnakan oleh Gerard P.Kuiper pada tahun 1950.Teori proto planet menyatakan bahwa tata surya terbentuk oleh gumpalan awan gas dan yang jumlahnya sangat banyak.Suatu gumpalan mengalami pemampatan dan menarik partikel-partikel debu membentuk gumpalan bola.Pada saat itulah terjadi pilinan yang membuat gumpalan bola menjadi pipih menyerupai cakram (tebal bagian tengah dan pipih di bagian tepi).Karena bagian tengah berpilin lambat mengakibatkan terjadi tekanan yang menimbulkan panas dan cahaya(Matahari).Bagian tepi cakram berpilin lebih cepat sehingga terpecah menjadi gumpalan yang lebih kecil.Gumpalan itu kemudian membeku menjadi planet dan satelit.

0 comment:

Post a Comment

 

Behind The Scene Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea