4/1/12

History Task

Posted by Itqi Rahmatul Laila at 4/01/2012 01:17:00 PM 0 comment

 “Organisasi Pergerakan Nasional”




NASIONALISME - Budi Oetomo

Boedi Oetomo adalah sebuah organisasi pemuda yang didirikan oleh Dr. Sutomo dan para mahasiswa STOVIA yaitu Goenawan Mangoenkoesoemo dan Soeraji pada tanggal 20 Mei 1908. Organisasi yang bersifat sosial, ekonomi, kebudayaan, dan tidak bersifat politik ini digagas oleh Dr. Wahidin Sudirohusodo. Berdirinya Budi Utomo menjadi awal gerakan yang bertujuan mencapai kemerdekaan Indonesia, walaupun pada awalnya organisasi ini hanya ditujukan bagi golongan berpendidikan Jawa.
Organisasi Boedi Oetomo artinya usaha mulia. Tujuan utamanya adalah kemajuan bagi Hindia Belanda. Hal ini terlihat dari tujuan yang hendak dicapai, yaitu perbaikan pelajaran di sekolah-sekolah, mendirikan badan wakaf yang mengumpulkan tunjangan untuk kepentingan belanja anak-anak bersekolah, membuka sekolah pertanian, memajukan teknik dan industry, menghidupkan kembali seni dan kebudayaan bumi putera, dan menjunjung tinggi cita-cita kemanusiaan dalam rangka mencapai kehidupan rakyat yang layak.
Sepuluh tahun pertama Budi Utomo mengalami beberapa kali pergantian pemimpin organisasi. Kebanyakan memang para pemimpin berasal kalangan "priayi" atau para bangsawan dari kalangan keraton, seperti Raden Adipati Tirtokoesoemo, bekas Bupati Karanganyar (presiden pertama Budi Utomo) dan Pangeran Ario Noto Dirodjo dari Keraton Pakualaman.
Setelah didirikannya Boedi Oetomo, muncul pula Sarekat Islam, yang pada awalnya dimaksudkan sebagai suatu perhimpunan bagi para pedagang besar maupun kecil di Solo dengan nama Sarekat Dagang Islam. Tidak berapa lama, nama itu diubah menjadi Sarekat Islam, yang bertujuan untuk mempersatukan semua orang Indonesia yang hidupnya tertindas oleh penjajahan. Karena gerakan politik perkumpulan-perkumpulan tersebut, makna nasionalisme makin dimengerti oleh kalangan luas.
Ada juga beberapa kasus yang memperkuat makna nasionalisme tersebut. Misalnya ketika Pemerintah Hindia Belanda merayakan ulang tahun kemerdekaan negerinya dengan menggunakan uang orang Indonesia yang diatasnamakan sebagai bantuan kepada pemerintah. Rakyat marah besar terhadap pemerintahan kolonial karena hal ini. Kemarahan itulah yang akhirnya mendorong Soewardi Suryaningrat untuk menulis sebuah artikel yang berjudul "Als ik Nederlander was" (Seandainya Saya Seorang Belanda), yang dimaksudkan sebagai suatu sindiran yang sangat pedas terhadap pihak Belanda. Tulisan itu pula yang menjebloskan dirinya bersama dua teman dan pembelanya, yaitu Douwes Dekker dan Tjipto Mangoenkoesoemo ke penjara oleh Pemerintah Hindia Belanda. Namun, sejak saat itulah Budi Utomo tampil sebagai motor politik di dalam pergerakan orang-orang pribumi.



PAN-ISLAMISME - Muhammadiyah

Muhammadiyah didirikan pada tanggal 18 November 1912 di Yogyakarta, yang kemudian dengan cepat menyebar keseluruh Indonesia. Tujuan utama Muhammadiyah adalah mengembalikan seluruh penyimpangan yang terjadi dalam proses dakwah. Penyimpangan ini sering menyebabkan ajaran Islam bercampur-baur dengan kebiasaan di daerah tertentu dengan alasan adaptasi.
Organisasi keagamaan yang didirikan oleh KH. Ahmad Dahlan ini memiliki berbagai macam kontribusi bagi rakyat di masa penjajahan. Diantaranya dalam bidang pendidikan dan kesehatan. Diantara semua bidang yang ada, bidang pendidikanlah yang menjadi fokus utama gerakan ini. Salah satu dari kegiatan pendidikan ini adalah dengan mendirikan sekolah-sekolah Muhammadiyah di zaman Hindia Belanda dan Jepang yang memiliki dualisme sistem pendidikan pertama di Indonesia. Selain itu, Muhammadiyah juga mendirikan Panti Asuhan Yatim dan Rumah Sakit. Banyak juga dari anggota Muhammadiyah yang ikut menjadi tentaa PETA, salah satunya adalah Jenderal Sudirman.



SOSIALISME - Partai Sosialis Indonesia

Partai Sosialis Indonesia berawal dari fusi dua partai sosialis, yaitu Partai Sosialis yang diketuai Amir Sjarifuddin dan Partai Rakyat Sosialis (PARAS) yang didirikan oleh Sutan Syahrir, yang kemudian tergabung dengan nama Partai Sosialis. Partai Sosialis inilah yang sejak November 1945 menguasai kabinet Republik Indonesia sampai dengan pertengahan tahun 1947 dengan pembentukan Kabinet Syahrir I,II,III dan Kabinet Amir Sjarifuddin I,II. Ketika terjadi keretakan antara kelompok Syahrir dan kelompok Amir Sjarifuddin, Syahrir lalu membentuk partai baru yaitu Partai Sosialis Indonesia (PSI) pada 12 Februari 1948.
PSI berdasarkan paham sosialis yang disandarkan pada ajaran ilmu pengetahuan Marx-Engels, menuju masyarakat sosialis yang berdasarkan kerakyatan. PSI menentang diktator proletariat yang dipraktekkan di USSR dan negara-negara sosialis lainnya, menentang sistem kenegaraan USSR. Sosialisme kerakyatan yang dimaksudkan PSI adalah sosialisme yang menjunjung tinggi derajat kemanusiaan, dengan mengakui dan menjunjung persamaan derajat tiap manusia. Penghargaan pada pribadi seseorang di dalam pikiran serta di dalam pelaksanaan sosialisme.



KOMUNISME – Partai Komunis Indonesia

Partai Komunis Indonesia (PKI) adalah partai politik di Indonesia yang berideologi komunis. Partai ini didirikan atas inisiatif tokoh sosialis Belanda, Henk Sneevliet pada 1914, dengan nama Indische Sociaal-Democratische Vereeniging (ISDV). Keanggotaan awal ISDV pada dasarnya terdiri atas 85 anggota dari dua partai sosialis Belanda, yaitu SDAP (Partai Buruh Sosial Demokratis) dan SDP (Partai Sosial Demokratis).
Pada awalnya PKI adalah gerakan yang berasimilasi ke dalam Sarekat Islam. Keadaan yang semakin parah, dimana ada perselisihan antara para anggotanya membuat Sarekat Islam melaksanakan disiplin partai. Yakni melarang anggotanya memiliki keanggotaan organisasi ganda. Keputusan tersebut tentu saja membuat para anggota yang beraliran komunis kesal dan keluar dari partai dan membentuk partai baru yang disebut ISDV. Pada Kongres ISDV di Semarang (Mei 1920), nama organisasi ini diubah menjadi Perserikatan Komunis di Hindia. Dengan Semaun sebagai ketuanya. Pada 1924 nama partai ini sekali lagi diubah, kali ini adalah menjadi Partai Komunis Indonesia (PKI).
Dalam sejarahnya, PKI pernah berusaha melakukan pemberontakan melawan pemerintah kolonial Belanda pada 1926, mendalangi pemberontakan PKI Madiun pada tahun 1948, serta dituduh membunuh 6 jenderal TNI AD di Jakarta pada tanggal 30 September 1965 yang di kenal dengan peristiwa G30S/PKI.

Source:  http://id.wikipedia.org/
 

Behind The Scene Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea